Untuk analisis jaminan berbasis credit scoring system, sama halnya dengan tulisan sebelumnya mengenai analisa karakter (watak). Maka langkah-langkah analisisnya akan diuraikan dibawah. Namun sebelumnya, perlu disampaikan bahwa dalam kasus ini jenis jaminan yang akan digunakan sebagai inti permasalahan adalah kendaraan bermotor dan tanah/ bangunan.
Penentuan Parameter Aspek Jaminan (Collateral)
Parameter yang umum digunakan dalam analisis jaminan adalah:
A. Untuk Kendaraan Bermotor
B. Untuk Tanah dan Bangunan
Dalam kasus ini, misalkan aspek jaminan diberikan bobot sebesar 15 poin, maka berdasarkan parameter tersebut di atas maka untuk setiap kategori diberikan poin sebesar:
Untuk kendaraan (untuk 8 kategori) maka setiap bobot diberi nilai 15/8 = 1,875 poin
Untuk tanah dan bangunan (untuk 7 kategori) maka setiap bobot bernilai 15/7 = 2,14 poin
Perhatikan tabel berikut:
Kendaraan
Tanah dan Bangunan
Menentukan Risiko
Untuk (1) risiko sangat rendah dan maksimal (5) dengan risiko yang sangat tinggi
KB = Kendaraan Bermotor, TB = Tanah dan Bangunan
Jenis
Untuk KB
(1) Sedan/ Jeep/ Minibus/ Sepeda Motor
(2) Bus - Niaga
(3) Pickup/ truk (kap. maks 25ton)
(4) Kendaraan alat berat (dump truck)
(5) Tronton/ Tractor/ buldozer/ excavator
Untuk TB
(1) SHM/ HGB
(2) Hak Pakai
(3) AJB
(4) Rincik
(5) Tidak ada bukti kepemilikan
Kepemilikan/ Status (KB, TB)
(1) Milik Debitur/ Istrinya
(2) Milik keluarga (mertua/ saudara)
(3) Milik Oang lain (P.III)
(4) Masih dalam cicilan
(5) Dalam sengketa
Umur
Untuk KB
(1) 1 tahun terakhir
(2) 2 tahun terakhir
(3) 5 tahun terakhir
(4) 6 tahun terakhir
(5) >6 tahun
Untuk TB
(1) 2 tahun terakhir
(2) 3 tahun terakhir
(3) 5 tahun terakhir
Penggunaan
Untuk KB
(1) Kendaraan Pribadi
(2) Sewa
(3) Mobil Penumpang
(4) Angkut Barang
Untuk TB
(1) Perkantoran/ Perniagaan
(2) Perumahan/ Pemukiman
(3) Kawasan Industri/ Pariwisata
(4) Pertambangan/ Perkebunan
(5) Lainnya
Coverage Rasio (KB, TB)
(1) >=125% dari plafond
(2) >=100 % dari plafond
(3) >=75% dari plafond
(4) >=50% dari plafond
(5) <50% dari plafond
Kondisi (KB, TB)
(1) Sangat terawat
(3) Kurang Terawat
(5) Tidak terawat
Penjualan Kembali (KB, TB)
(1) Sangat Marketabel
(2) Marketabel
(3) Cukup Marketabel
(4) Kurang Marketable
(5) Tidak Marketabel
Lokasi (Khusus TB)
(1) Sangat strategis
(2) Strategis
(3) Cukup Strategis
(4) Kurang Strategis
(5) Tidak strategis
Menentukan Kelayakan Kredit berdasarkan limit atau batasan tertentu
Misalkan:
Kriteria untuk layak tidaknya aspek karakter berdasarkan scoring system
Layak (>13)
Cukup Layak (> 8 s.d 13)
Kurang Layak (>5 s.d 8)
Tidak Layak (<=5)
Kendaraan Bermotor
Tanah dan Bangunan
Misalkan kita mengambil kasus untuk tanah dan bangunan (taksasi jaminan), maka untuk melihat kelayakan agunan berdasarkan scoring system:
Tn A mengambil kredit di BPR Poke dengan menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah SHM atas nama debitur sendiri sebesar Rp. 100.000.000. Berdasarkan taksasi jaminan diperoleh data sebagai berikut (singkat) bahwa Lokasi jaminan berada dalam kompleks perumahan dan berada dekat jalan poros utama. Jalur akses menuju lokasi jaminan sudah menggunakan jalan beton dengan kapasitas 2 mobil dan 1 motor. Kondisi bangunan cukup terawat dan saat ini dihuni sendiri oleh calon debitur. Berdasarkan taksasi jaminan, diperkirakan nilainya sebesar Rp. 120.000.000.
Sehingga:
berdasarkan data tersebut maka agunan tersebut dianggap "CUKUP LAYAK" untuk dijadikan sebagai agunan.
Penentuan Parameter Aspek Jaminan (Collateral)
Parameter yang umum digunakan dalam analisis jaminan adalah:
A. Untuk Kendaraan Bermotor
- Jenis
- Kepemilikan
- Umur
- Kegunaan
- Coverage Rasio
- Status
- Kondisi
- Penjualan Kembali
B. Untuk Tanah dan Bangunan
- Jenis atau Bukti Kepemilikan
- Kepemilikan
- Usia Bangunan
- Penggunaan
- Lokasi
- Kondisi
- Status
Dalam kasus ini, misalkan aspek jaminan diberikan bobot sebesar 15 poin, maka berdasarkan parameter tersebut di atas maka untuk setiap kategori diberikan poin sebesar:
Untuk kendaraan (untuk 8 kategori) maka setiap bobot diberi nilai 15/8 = 1,875 poin
Untuk tanah dan bangunan (untuk 7 kategori) maka setiap bobot bernilai 15/7 = 2,14 poin
Perhatikan tabel berikut:
Kendaraan
Tanah dan Bangunan
Menentukan Risiko
Untuk (1) risiko sangat rendah dan maksimal (5) dengan risiko yang sangat tinggi
KB = Kendaraan Bermotor, TB = Tanah dan Bangunan
Jenis
Untuk KB
(1) Sedan/ Jeep/ Minibus/ Sepeda Motor
(2) Bus - Niaga
(3) Pickup/ truk (kap. maks 25ton)
(4) Kendaraan alat berat (dump truck)
(5) Tronton/ Tractor/ buldozer/ excavator
Untuk TB
(1) SHM/ HGB
(2) Hak Pakai
(3) AJB
(4) Rincik
(5) Tidak ada bukti kepemilikan
Kepemilikan/ Status (KB, TB)
(1) Milik Debitur/ Istrinya
(2) Milik keluarga (mertua/ saudara)
(3) Milik Oang lain (P.III)
(4) Masih dalam cicilan
(5) Dalam sengketa
Umur
Untuk KB
(1) 1 tahun terakhir
(2) 2 tahun terakhir
(3) 5 tahun terakhir
(4) 6 tahun terakhir
(5) >6 tahun
Untuk TB
(1) 2 tahun terakhir
(2) 3 tahun terakhir
(3) 5 tahun terakhir
Penggunaan
Untuk KB
(1) Kendaraan Pribadi
(2) Sewa
(3) Mobil Penumpang
(4) Angkut Barang
Untuk TB
(1) Perkantoran/ Perniagaan
(2) Perumahan/ Pemukiman
(3) Kawasan Industri/ Pariwisata
(4) Pertambangan/ Perkebunan
(5) Lainnya
Coverage Rasio (KB, TB)
(1) >=125% dari plafond
(2) >=100 % dari plafond
(3) >=75% dari plafond
(4) >=50% dari plafond
(5) <50% dari plafond
Kondisi (KB, TB)
(1) Sangat terawat
(3) Kurang Terawat
(5) Tidak terawat
Penjualan Kembali (KB, TB)
(1) Sangat Marketabel
(2) Marketabel
(3) Cukup Marketabel
(4) Kurang Marketable
(5) Tidak Marketabel
Lokasi (Khusus TB)
(1) Sangat strategis
(2) Strategis
(3) Cukup Strategis
(4) Kurang Strategis
(5) Tidak strategis
Menentukan Kelayakan Kredit berdasarkan limit atau batasan tertentu
Misalkan:
Kriteria untuk layak tidaknya aspek karakter berdasarkan scoring system
Layak (>13)
Cukup Layak (> 8 s.d 13)
Kurang Layak (>5 s.d 8)
Tidak Layak (<=5)
Kendaraan Bermotor
Tanah dan Bangunan
Misalkan kita mengambil kasus untuk tanah dan bangunan (taksasi jaminan), maka untuk melihat kelayakan agunan berdasarkan scoring system:
Tn A mengambil kredit di BPR Poke dengan menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah SHM atas nama debitur sendiri sebesar Rp. 100.000.000. Berdasarkan taksasi jaminan diperoleh data sebagai berikut (singkat) bahwa Lokasi jaminan berada dalam kompleks perumahan dan berada dekat jalan poros utama. Jalur akses menuju lokasi jaminan sudah menggunakan jalan beton dengan kapasitas 2 mobil dan 1 motor. Kondisi bangunan cukup terawat dan saat ini dihuni sendiri oleh calon debitur. Berdasarkan taksasi jaminan, diperkirakan nilainya sebesar Rp. 120.000.000.
Sehingga:
berdasarkan data tersebut maka agunan tersebut dianggap "CUKUP LAYAK" untuk dijadikan sebagai agunan.