Perlu diketahui bahwa laporan arus kas adalah laporan yang didalamnya memuat tentang penerimaan dan pengeluaraan yang berhubungan langsung kas BPR selama periode tertentu. Laporan ini mencakup didalamnya arus kas dari aktivitas investasi, pendanaan dan kegiatan operasional. Dimana aktivitas operasional adalah segala kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan untuk menghasilkan pendapatan dan aktivitas lainnya selain pendanaan dan investasi. Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perubahan jumlah dan komposisi modal BPR. Dan kegiatan investasi tentunya berkenaan dengan pembelian dan penjualan aset dan kegiatan lainnya yang tidak setara kas.
Yang termasuk dalam kompenen kas adalah kas dan valuta asing, giro pada bank lain serta tabungan pada bank lain. Sementara setara kas adalah SBI dengan jangka waktu paling lama 3 bulan dan dan deposito dengan maksimal jangka waktu 3 bulan. Tujuan pembuatan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi terkait perubahan dalam aset netto, struktur keuangan.
Berikut contoh arus kas yang diperoleh dari kegiatan operasi:
1. Pemberian dan pelunasan kredit
2. Penerimaan dan Pembayaran simpanan
3. Penempatan dan penarikan deposito
4. Peneriamaan dan Pembayaran pinjaman yang diterima dari bank lain.
Arus kas yang berasal dari kegiatan investasi diantaranya:
1. Pembelian dan penjualan SBI
2. Pembelian dan penjualan aset tetap dan inventaris
Sementara Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1. Penerimaan emisi saham baru
2. Penerimaan dan pembayaran pinjaman dari BI
3. Penerimaan dan Pembayaran pinjaman dari bank lainnya
4. Kewajiban atas sewa pembiayaan
5. Penerimaan dan pembayaran pinjaman subordinasi
6. Penerimaan dan pembayaran modal pinjaman
Dividen dapat juga diklasifikasikan sebagai arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan dimana deviden merupakan biaya sumber daya keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan BPR membayar dividen dari arus kas operasi. Suatu transaksi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa aktivitas. Sebagai contoh, pelunasan pinjaman oleh BPR meliputi pokok pinjaman dan bunga, diman bunga merupakan aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan aktivitas pendanaan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah dari operasinya BPR dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi BPR, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar yang berguna untuk memprediksi arus kas operasi masa depan.
Untuk format laporannya dapat dilihat disini.
Yang termasuk dalam kompenen kas adalah kas dan valuta asing, giro pada bank lain serta tabungan pada bank lain. Sementara setara kas adalah SBI dengan jangka waktu paling lama 3 bulan dan dan deposito dengan maksimal jangka waktu 3 bulan. Tujuan pembuatan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi terkait perubahan dalam aset netto, struktur keuangan.
Berikut contoh arus kas yang diperoleh dari kegiatan operasi:
1. Pemberian dan pelunasan kredit
2. Penerimaan dan Pembayaran simpanan
3. Penempatan dan penarikan deposito
4. Peneriamaan dan Pembayaran pinjaman yang diterima dari bank lain.
Arus kas yang berasal dari kegiatan investasi diantaranya:
1. Pembelian dan penjualan SBI
2. Pembelian dan penjualan aset tetap dan inventaris
Sementara Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1. Penerimaan emisi saham baru
2. Penerimaan dan pembayaran pinjaman dari BI
3. Penerimaan dan Pembayaran pinjaman dari bank lainnya
4. Kewajiban atas sewa pembiayaan
5. Penerimaan dan pembayaran pinjaman subordinasi
6. Penerimaan dan pembayaran modal pinjaman
Dividen dapat juga diklasifikasikan sebagai arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan dimana deviden merupakan biaya sumber daya keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan BPR membayar dividen dari arus kas operasi. Suatu transaksi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa aktivitas. Sebagai contoh, pelunasan pinjaman oleh BPR meliputi pokok pinjaman dan bunga, diman bunga merupakan aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan aktivitas pendanaan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah dari operasinya BPR dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi BPR, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar yang berguna untuk memprediksi arus kas operasi masa depan.
Untuk format laporannya dapat dilihat disini.