Peraturan More on this category »
SOP More on this category »
Pelatihan More on this category »

Cara Menghitung TKS BPR Rasio ROA

Hitung ROA
Pokebanking melangkah lagi ke bagaimana cara menghitung Tingkat Kesehatan BPR terkait ROA (Return On Asset). Perlu diketahui bahwa Return on Asset adalah kemampuan bank menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Semakin besar rasio yang dihasilkan, menandakan bahwa semakin besar pula laba yang diperoleh bank/ BPR itu. Rasio ROA adalah salah satu alat yang biasa digunakan dalam menghitung rentabilitas suatu perusahaan. Dari sumber lain, rasio ini juga merupakan alat untuk mengukur tingkat optimalisasi aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Berbicara tentang ROA adalah berbicara tentang keuntungan, dan inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa perbankan berusaha sedemikian rupa untuk memperoleh keuntungan. Diantaranya adalah agar bank dapat memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham, sumber penilaian terhadap kinerja pengurus, serta sebagai alat untuk meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di Bank. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh, maka semakin besar kemungkinan untuk menyalurkan kredit untuk memperoleh laba. Selain ROA, rasio lainnya yang digunakan adalah BOPO. Namun untuk postingan kali ini, akan dibahas mengenai tata cara perhitungan TKS di BPR terkait rasio ROA. Rasio ini diberikan bobot sebesar 5 poin dan suatu Bank dapat dikatakan memiliki rasio ROA yang sehat apabila rasionya lebih besar atau sama dengan 1,215%.

1. Rumus

Rumus yang digunakan untuk menghitungnya rasio ini adalah:
Rasio ROA = (Laba 12 bulan terakhir / rata-rata aset 12 bulan terakhir) x 100%
Catatan:
Laba yang digunakan adalah mutasi laba/ ruginya bukan laba/ rugi berjalannya sesuai dalam neraca. Misalanya jika laba pada bulan April 2017 sebesar Rp. 10.000 ribu dan laba pada bulan Mei 2017 sebesar Rp. 15.000 ribu maka mutasinya adalah sebesar Rp. 5.000 ribu. Mutasi inilah yang digunakan sebagai mutasi laba pada bulan Mei 2017.

2. Nilai Kredit

Sedangkan nilai kreditnya adalah:
NK = Rasio / 0,015%
Dimana:
a. Jika Rasio <=0 maka NK = 0
b. Setiap kenaikan rasio 0,015% dari 0 maka NK + 1 dan maksimal  100 poin.

3. Hasil Penilaian

Adapun hasil dari penilaiannya adalah:
HP = NK x Bobot / 100
HP = NK x 5 /100

4. Kriteria Penilaian Akhir

Dalam rangka menentukan sehat tidaknya rasio ini, maka berdasarkan ketentuan yang ada dan berlaku untuk BPR maka ditetapkan limit atau batasan-batasan berdasarkan angka sebagai berikut:
Sehat ------------ >=1,215%
Cukup Sehat ------------ >= 0,999% s/d < 1,215%
Kurang Sehat ------------ >= 9,765% s/d < 0,999%
Tidak Sehat ------------ < 0,765%

Contoh Perhitungan Rasio

Jika diketahui Aset pada bulan April 4.227.195, Mei 4.299.603, Juni 4.338.689, Juli 4.315.741, Agustus 5.047.594, September 5.068.068, Oktober 5.036.261, Nopember 5.098.990, Desember 5.594.428, Januari 5.087.257, Februari 4.928.606 dan Maret 4.936.535. Dan Laba/ Rugi pada Maret 20.456, April 86.835, Mei 109.888, Juni 149.848, Juli 110.438, Agustus 82.575, September 96.948, Oktober 62.848, Nopember 65.037, Desember 87.949, Januari 65.413, Februari 33.973 dan Maret 54.922 ribu. Hitung berada rasionya pada posisi Maret 2017? (Semua data di atas dalam ribuan rupiah)

Pembahasan:

Perhatikan gambar dibawah ini:
Contoh Cara Hitung Rasio ROA

Berdasarkan gambar di atas, maka

Rasio ROA
= ((66.379+23.053+39.960+...+20.949) / ((4.227.195+4.299.603+...+4936.535)/12)) x 100%
= (34.466 / (57.977.967 /12) x 100%
= 34.466 / 4.831.497 x 100%
= 0,71% (Tidak Sehat)

Nilai Kredit
= 0,71% / 0,015%
= 47,56

Hasil Penilaian
= 47,56 x 5 / 100
= 2,38

Lebih jelasnya sebagai berikut:
Hasil Penilaian Rasio ROA
Untuk video tutorialnya, silahkan klik link dibawah ini:
Video Tutorial Cara Menghitung TKS BPR Rasio ROA dan BOPO

Copyright © 2016. Poke Bank - Proudly powered by Blogger