Tentu kita akan merasa marah, jengkel kepada debitur yang tidak mau melakukan pembayaran padahal sudah beberapa kali melakukan penagihan kepada yang bersangkutan. Sejumlah alasan kerap diberikan oleh yang bersangkutan untuk mangkir dari kewajibannya. Ketika itu terjadi, kredit bermasalah pun kan muncul. Sebenarnya apa penyebab si debitur tersebut bertindak seperti itu. Berikut adalah gambaran umum penyebab kredit bermasalah yang disebabkan oleh debitur itu sendiri, sebagai berikut:
- Debitur menjalankan bisnis baru
- yang bersangkutan terlalu angkuh dan sok tahu
- penyimpangan kredit misalnya yang seharusnya untuk kredit modal kerja dilarikan ke kredit investasi
- pemalsuan data keuangan
- agunan yang diserahkan adalah milik pihak ketiga
- permintaan kredit atas nama orang lain
- debitur menghilang atau melarikan diri
- pemalsuan dokumen
- debitur yang bersangkutan merupakan debitur hasil rebutan dari bank lain
- penjualan atas barang jaminan tanpa sepengetahuan bank
- pemalsuan tanda tangan dan dokumen lainnya
- pola hidup yang buruk dari debitur (judi, pola belanja yang mewah)
- terlalu egois dalam menyampaikan pendapat
- usaha yang bersangkutan dalam perselisian antar pengurus
- perencanaan yang lembah dari debitur
- debitur kurang memahami dalam pengaturan uang untuk keperluan pribadi dan untuk keperluan perusahaan
- yang bersangkutan ditipu
- debitur tersebut terlibat dalam masalah hukum
- debitur mengalami musibah, bencana alam dan sejenisnya
- yang bersangkutan meninggal dunia
- usaha debitur sulit berkembang
- perubahan pengurus dalam perusahaan
- SDM yang kurang bermutu
- tingginya pergantian karyawan
- lokasi usaha debitur merupakan objek sengketa
- perusahaan menetapkan standar kerja dibawah normal
- lokasi usaha yang tidak sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan
- investasi yang berlebihan dari usaha
- kurangnya sarana dan prasarana usaha
- kurangnya inovasi produk dari usaha debitur
- debitur kalah bersaing
- penjualan produk usaha kurang laku
- pembelian yang tidak sesuai dengan usaha pokok
- harga jual yang diterapkan terlalu tinggi
- perusahaan lambat dan salah sasaran dalam melakukan pelemparan barang
- kurang tepat dalam melakukan promosi usaha
- perusahaan belum memiliki sistem informasi yang cukup memadai
- memiliki aktiva tetap yang berlebihan