Peraturan Rahasia Bank, Pengecualian dan Pihak Terafiliasi
Sangat jelas dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 sebagaimana dalam pasal 40 Bab VII Rahasia Bank bahwa...
More on this category »
SOP SOP Administrasi Setoran Kredit Tunai dan Non Tunai
Setelah pencairan kredit, pada bulan selanjutnya pihak bank tentunya akan menerima pembayaran angsuran si debitur berdasarkan tanggal jatuh tempo sebagaimana...
More on this category »
Pelatihan Contoh Analisa Kredit Berbasis Scoring: Aspek Karakter (Watak)
Untuk lebih memudahkan pemahaman kita, sebagai sampel pokebanker akan merujuk pada tulisan sebelumnya yaitu Contoh Analisis Kredit: Aspek Karakter...
More on this category »

Teknik Menilai Gejala Kredit Bermasalah

Setelah melilhat adanya gejala yang mengarah kepada kredit bermasalah, maka langkah pertama yang sebagaiknya dilakukan adalah dengan melakukan penilaian terhadap tingkat permasalahan yang terjadi. Penentuan cara penanganan bank terhadap kredit tersebut bergantung kepada hasil penilaian atas seberapa besar gejala kegawatan yang ditimbulkan dibelakangnya. Selain itu, kecepatan bank dalam engambil kesimpulan terhadap tingkat kgawatan kredit bermasalah tersebut ditentukan oleh intensitas dalam memantau perkembangan kualitas kredit yang diberikan kepada debitur. Sejak dari awal bank seharusnya sudah melakukan pengamatan terhadap mutu atau kualitas kredit, dengan cara ini maka bank dengan cepat dapat menentukan tingkat kegawatan masalah yang sedang dihadapi. Kecepatan dalam mengambil tindakan baik secara tepat, akurat sangat penting untuk menunjang keberhasilan bank dalam mencegah timbulnya kondisi kredit yang semakin memburuk.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh Bank untuk menilai sebesar besar gawatnya gejala kredit bermasalah tersebut:

  1. Melakukan verifikasi atas hasil analisa laporan keuangan debitur
  2. Melakukan verifikasi atas informasi negatif debitur
  3. melakukan pemantauan (monitoring) secara berkelanjutan
Namun sebelum melakukan ketiga hal tersebut, sebaiknya bank dapat mendeteksi secara dini mengenai kondisi umum yang bisa mempengaruhi tingkat kemampuan debitur. Kita ambil contoh misalnya tentang adanya fluktuasi perekonomian seperti tidak stabilnya nilai valuta, seperti nilai mata uang rupiah merosot jauh kebawah. Oleh karenanya, bank segera menghubungi si debitur yang diperkirakan akan menerima dampaknya untuk memastikan kemampuan membayar angsuran pinjaman melalui komunikasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar bank dapat melakukan antisipasi dan sekaligus dapat mendeteksi tingkat kegawatan gejala apabila debitur mengalami hambatan dalam memenuhi kewajibannya.

Related Post:

Copyright © 2016. Poke Bank - Proudly powered by Blogger