Komponen lainnya dalam menentukan tingkat kesehatan Bank adalah Rasio CAR atau Capital Adequacy Rasio. Rasio ini secara umum dikenal dengan rasio kecukupan modal atau Rasio KPMM dan fungsinya adalah untuk menampung kemungkinan risiko yang akan dihadapi oleh Bank. Disisi lain, rasio ini akan memperlihatkan kepada kita bahwa bagaiman kemampuan aset bank yang memiliki risiko dibiayai oleh modal bank atau BPR. Aktiva yang mengandung risiko sudah jelas seperti kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain, ATI dan lainnya. Perlu diingat kembali bahwa semakin tinggi nilai rasionya maka akan semakin sehat rasio tersebut. Rasio ini juga akan menjadi salah satu aspek dalam penilaian status bank baik dalam pengawasan umum, intensif maupun khusus. Bobot untuk raiso ini adalah 30%.
1. RUMUS
Modal adalah jumlah modal inti dan modal pelengkap dalam perhitungan KPMM
ATMR adalah aktiva tertimbang menurut risiko
2. NILAI KREDIT
Rasio >=8% maka NK = 81dan setiap kenaikan 0,1% maka NK + 1 dan NK maksimal 100
Besarnya hasil perhitungan dari nilai kredit dikalikan bobot adalah:
4. KRITERIA
Untuk kriteria dari rasio ini adalah:
Misalkan anda memiliki data sebagai berikut, pada Bulan Januari 2018 jumlah ATMR sebesar Rp. 2.600.000,- dan Modal sebesar Rp.2.000.000,-. Dan pada bulan Februari 2018 ATMR turun menjadi 2.500.000 dan modal turun menjadi Rp. 50.000,-
Maka:
Untuk Bulan Januari:
Rasio KPMM / CAR Per Januari 2018:
= Modal / ATMR
= 2.000.000 / 2.600.000,-
= 76,92%
Nilai Kredit Januari 2018
= 81 + ((76,92% - 8%) / 0,1%)
= 81 + (8,92% / 0,1%)
= 81 + 689,23
= 770,231
Sehingga maksimal yang diperhitungkan sebesar 100.
Hasil Perhitungan Per Januari 2018
= NK x Bobot
= 100 x 30%
= 30
Kriteria Kesehatan:
Karena rasio >= 8%, maka rasio ini berada dalam kondisi "SEHAT"
Untuk Bulan Februari 2018
Rasio KPMM / CAR Per Februari 2018:
= Modal / ATMR
= 50.000 / 2.500.000,-
= 2,00%
Nilai Kredit Februari 2018
= 65 - ((8% - 2%) / 0,1%)
= 65 - (6% / 0,1%)
= 65 - 60
=5
Hasil Perhitungan Per Februari 2018
= NK x Bobot
= 5 x 30%
= 1,50
Kriteria Kesehatan:
Karena rasio <6,5%, maka rasio ini berada dalam kondisi "TIDAK SEHAT"
Untuk Perhitungan ATMR dan Modal dapat diikuti pada tulisan selanjutnya.
1. Perhitungan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut risiko), disini
2. Perhitungan Modal (Penyediaan Modal Inti dan Modal Inti Minimum, disini
1. RUMUS
RASIO CAR = Modal / ATMRDimana:
Modal adalah jumlah modal inti dan modal pelengkap dalam perhitungan KPMM
ATMR adalah aktiva tertimbang menurut risiko
2. NILAI KREDIT
Rasio >=8% maka NK = 81dan setiap kenaikan 0,1% maka NK + 1 dan NK maksimal 100
NK = 81 + ((Rasio - 8%) / 0,1%)Rasio <8% maka NK = 65 dan setiap penurunan 0,1% makaNK -1 dan NK minimal 0
NK = 65 - ((8% - Rasio) / 0,1%)3. HASIL PERHITUNGAN AKHIR
Besarnya hasil perhitungan dari nilai kredit dikalikan bobot adalah:
HP = NK x BobotDimana bobotnya sebesar 30%
4. KRITERIA
Untuk kriteria dari rasio ini adalah:
Rasio >=8% --------------> Sehat5. CONTOH PERHITUNGAN
Rasio 6,5% s.d <8% ----> Kurang Sehat
Rasio <6,5% -------------> Tidak Sehat
Misalkan anda memiliki data sebagai berikut, pada Bulan Januari 2018 jumlah ATMR sebesar Rp. 2.600.000,- dan Modal sebesar Rp.2.000.000,-. Dan pada bulan Februari 2018 ATMR turun menjadi 2.500.000 dan modal turun menjadi Rp. 50.000,-
Maka:
Untuk Bulan Januari:
Rasio KPMM / CAR Per Januari 2018:
= Modal / ATMR
= 2.000.000 / 2.600.000,-
= 76,92%
Nilai Kredit Januari 2018
= 81 + ((76,92% - 8%) / 0,1%)
= 81 + (8,92% / 0,1%)
= 81 + 689,23
= 770,231
Sehingga maksimal yang diperhitungkan sebesar 100.
Hasil Perhitungan Per Januari 2018
= NK x Bobot
= 100 x 30%
= 30
Kriteria Kesehatan:
Karena rasio >= 8%, maka rasio ini berada dalam kondisi "SEHAT"
Untuk Bulan Februari 2018
Rasio KPMM / CAR Per Februari 2018:
= Modal / ATMR
= 50.000 / 2.500.000,-
= 2,00%
Nilai Kredit Februari 2018
= 65 - ((8% - 2%) / 0,1%)
= 65 - (6% / 0,1%)
= 65 - 60
=5
Hasil Perhitungan Per Februari 2018
= NK x Bobot
= 5 x 30%
= 1,50
Kriteria Kesehatan:
Karena rasio <6,5%, maka rasio ini berada dalam kondisi "TIDAK SEHAT"
Untuk Perhitungan ATMR dan Modal dapat diikuti pada tulisan selanjutnya.
1. Perhitungan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut risiko), disini
2. Perhitungan Modal (Penyediaan Modal Inti dan Modal Inti Minimum, disini